Uncategorized

Larangan Minum-minuman Keras

Larangan minum-minuman keras dapat berasal dari beberapa sumber, termasuk agama, hukum, etika, dan kesehatan. Beberapa alasan utama mengapa sering dilarang adalah karena dampak buruknya pada kesehatan fisik dan mental, keamanan publik, dan kehidupan pribadi seseorang. Beberapa efek negatif yang dapat merugikan kesehatan termasuk kerusakan hati, ginjal, dan otak, meningkatkan risiko kecelakaan atau cedera, serta meningkatkan risiko kanker. Selain itu, konsumsi alkohol dapat menyebabkan kerugian finansial, kehilangan pekerjaan, masalah hubungan, dan bahkan kekerasan dalam rumah tangga. Secara hukum, beberapa negara membatasi atau melarang konsumsi di tempat-tempat umum atau pada jam-jam tertentu, dan mengenakan sanksi hukum terhadap pelanggar. Beberapa agama juga melarang minum-minuman keras, karena dianggap sebagai tindakan yang bertentangan dengan nilai dan ajaran mereka. Dalam pandangan etika, larangan minum-minuman keras dapat dianggap sebagai perilaku yang tidak pantas atau merusak citra diri seseorang. Sebaliknya, menghindari mminuman keras dapat dianggap sebagai tindakan yang menghargai kesehatan dan keamanan diri sendiri dan orang lain. Minuman keras, atau alkohol, dapat memiliki dampak yang merugikan pada kesehatan fisik dan mental seseorang, serta pada kehidupan sosial dan ekonomi mereka. Beberapa dampak negatif minuman keras meliputi: Jika Anda merasa bahwa minuman keras sedang mengganggu hidup Anda atau seseorang yang Anda kenal, penting untuk mencari bantuan profesional segera. Ada banyak sumber bantuan dan dukungan yang tersedia untuk membantu orang yang mengalami masalah terkait alkohol.

Larangan Minum-minuman Keras Read More »

Adat Ruwahan Masal

binaihsan.id– Ruwahan masal adalah sebuah upacara adat yang biasa dilakukan oleh masyarakat Jawa sebagai penghormatan pada arwah yang telah meninggal dunia. Upacara ini biasanya dilakukan oleh keluarga atau komunitas yang memiliki hubungan atau ikatan dengan arwah-arwah yang dihormati. Ruwahan masal sendiri dapat diartikan sebagai “bersih-bersih arwah kelompok”, karena pada dasarnya upacara ini bertujuan untuk membersihkan ikatan arwah-arwah tersebut. Selain itu, ruwahan masal juga dianggap sebagai memperkuat ikatan antara kehidupan manusia dengan arwah yang dihormati agar tetap memberikan berkah. Ruwahan masal biasanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu, seperti pada bulan Syawal atau bulan Rajab dalam kalender Jawa. Persiapan untuk upacara ini dapat dilakukan beberapa hari sebelumnya, termasuk menyiapkan sesaji atau persembahan kepada arwah-arwah yang dihormati. Semua masyarakat untuk menjaga, melestarikan dan merawat warisan nenek moyang mereka. “Kita harus menjaga dan melestarikan tradisi ini (pelestarian, catatan redaksi). Jangan sampai budaya tersebut mulai melemahkan semangat anak cucu kita.” Untuk menjaga kerukunan antar umat beragama. “Tidak hanya itu, solidaritas dan gotong royong merupakan aset berharga dalam pembangunan negara. Dengan demikian apa yang terkandung dalam Pancasila telah diwujudkan dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.  Selain itu, pada beberapa daerah di Jawa, upacara ruwahan masal juga dapat diiringi oleh tarian dan musik tradisional. Dalam pelaksanaannya, upacara ruwahan masal dimulai dengan pembacaan doa dan mantra oleh seorang pembaca mantra atau sesepuh. Kemudian, sesaji atau persembahan diletakkan di tempat yang telah ditentukan, dan para peserta upacara melakukan doa bersama. Setelah itu, dilakukan penyerahan persembahan kepada arwah-arwah yang dihormati dan para peserta upacara melakukan ritual pembersihan dengan menggunakan benda-benda. Secara keseluruhan, ruwahan masal adalah sebuah upacara adat penting dalam kebudayaan Jawa sebagai penghormatan kepada arwah kelompok memperkuat ikatan antara manusia dengan alam gaib.

Adat Ruwahan Masal Read More »

Berdoa Sesudah Melakukan Sholat Berjamaah

Berdoa sesudah melaksanakan sholat termasuk dalam amalan yang dianjurkan dan disunahkan dalam agama Islam. Hal ini didasarkan pada beberapa hadits dari Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan untuk membaca doa setelah sholat. Bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan sholat fardhu kemudian membaca subhanallah 33 kali, alhamdulillah 33 kali, dan allahu akbar 33 kali, kemudian mengakhiri dengan membaca laa ilaaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa alaa kulli syai’in qadir, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa berdoa setelah sholat adalah suatu amalan yang dianjurkan dan bermanfaat. Namun, perlu diingat bahwa berdoa setelah sholat bukanlah suatu kewajiban atau rukun sholat, sehingga tidak mengganggu keabsahan sholat. Berdoa sesudah melaksanakan sholat berjamaah adalah sebuah amalan yang dianjurkan dalam agama Islam. Berikut adalah doa yang biasa dibaca setelah melaksanakan sholat berjamaah: سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Subhanakallahumma wa bihamdika, ash-hadu alla ilaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilaik. Artinya: “Maha suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.” Doa ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah SWT yang telah diberikan, serta permohonan ampun atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan. Selain itu, doa ini juga menegaskan keimanan seorang muslim bahwa hanya Allah SWT yang layak diibadahi dan dipuja.

Berdoa Sesudah Melakukan Sholat Berjamaah Read More »