Ramadhan

Hukum Buka Puasa dengan yang Manis

binaihsan.or.id– Hukum berbuka puasa dengan yang manis dapat dibagi menjadi dua perspektif, yaitu dilihat dari segi syariat Islam dan kesehatan. Dari perspektif syariat Islam, hukum berbuka puasa dengan yang manis-manis tidak dilarang, asalkan tidak berlebihan. “Maka sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” Surah Al-Baqarah ayat 185. Menunjukkan bahwa umat Muslim diperbolehkan berbuka dengan yang manis. Namun, perlu diingat bahwa syariat Islam juga menekankan pada kebiasaan hidup sehat dan mengimbangi makanan yang manis dan sehat dan bergizi. Hadis Nabi Muhammad SAW menyatakan, “Sesungguhnya Allah menyukai hamba-Nya yang sehat, dan juga suka orang yang menyukai makanan.” Sebaiknya tidak berlebihan mengonsumsi makanan manis. Dari perspektif kesehatan, makanan yang manis, terutama yang mengandung gula sederhana dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Oleh karena itu, sebaiknya saat berbuka puasa memilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat tinggi, seperti sayuran dan buah-buahan. Selain mengonsumsi air, pilihan lainnya adalah karbohidrat sederhana. Jenis karbohidrat ini terbukti mengembalikan energi dengan cepat. Salah satu sumber karbohidrat sederhana adalah gula. Sesuai prinsip gizi seimbang, kamu dapat mengkonsumsi GGL(gula, garam, lemak), konsumsi gula yang disarankan adalah 4 sendok makan atau 50 gram. Karbohidrat dan serat tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah secara perlahan-lahan dan memberikan energi yang stabil untuk tubuh selama puasa. Makanan manis seperti kue, permen, buah-buahan dapat dijadikan camilan, namun disarankan untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsinya. Sementara dari perspektif kesehatan, sebaiknya memilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat tinggi, serta tidak terlalu berlebihan dalam mengonsumsi makanan yang manis-manis. Dalam kesimpulannya, dari perspektif syariat Islam, berbuka puasa dengan makanan yang manis diperbolehkan, namun secara ilmiah harus diimbangi dengan makanan yang sehat dan bergizi. Demikian materi berbuka puasa yang dapat kami sampaikan, bila ada kekurangan dalam penulisan kata mohon maaf sebesar-besarnya. Jangan lupa ikuti terus website kami agar tidak ketinggalan materi-materi menarik lainnya. binaihsan.or.id – campusdigital.id

Hukum Buka Puasa dengan yang Manis Read More »

Pengertian Zakat

Pengertian zakat adalah ibadah yang ada dalam rukun Islam. Bagi setiap muslim yang mapan atau mampu secara finansial, dia wajib membayar zakat kepada mereka yang membutuhkan. Dalam Al-Qur’an, Zakat disebutkan berkali-kali. Lalu apa itu yang dimaksud dengan zakat? Apa saja jenis zakat dan prinsipnya?, dan Apa saja hukum dan syarat membayar zakat? serta apa saja hikmah membayar zakat?  Untuk mempelajari lebih lanjut tentang zakat, lihat artikel di bawah ini.  Pengertian Zakat Zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim yang mampu untuk menyisihkan sebagian dari harta kekayaannya untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin, janda, anak yatim, dan sebagainya. Secara harfiah, zakat berarti “pembersihan” atau “peningkatan”, yang dalam konteks agama Islam, berarti membersihkan harta dari sifat-sifat yang negatif dan meningkatkan nilai spiritual seseorang melalui berbagi dengan sesama. Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam dan menjadi salah satu kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki harta yang mencapai nisab (jumlah tertentu) dan telah mencapai masa haul (setahun sekali). Hukum Zakat Hukum zakat dalam agama Islam ialah fardhu atau wajib, yang artinya harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu. Hukum zakat ini berdasarkan pada ayat Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 177, yang menyatakan bahwa “Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. Dan zakat itu adalah suatu kewajiban yang ditentukan oleh Allah bagi orang-orang yang memiliki harta.” Jenis-Jenis Zakat Zakat dibagi ke dalam dua bagian, yaitu zakat harta benda (zakat mal) dan zakat badan (zakat fitrah), Berikut pengertiannya: Jenis zakat yang paling umum adalah zakat maal atau zakat harta. Zakat Maal adalah zakat yang dikenakan pada harta kekayaan atau harta benda yang dimiliki oleh seorang muslim yang telah mencapai nisab (batas minimal harta yang harus dipenuhi agar wajib membayar zakat) dan telah mencapai haul (sudah melewati satu tahun hijriyah). Zakat fitrah ialah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang Muslim pada saat hari raya Idul Fitri sebagai tanda syukur atas nikmat Allah SWT yang diberikan selama bulan Ramadan. Zakat fitrah biasanya dalam bentuk makanan pokok seperti beras atau gandum.  Besarnya zakat fitrah per orang adalah satu sha’ atau setara dengan 3,5 liter atau sekitar 2,5 kg bahan makanan pokok.  Baca Juga: Amalan Zakat Fitrah Syarat Melakukan Zakat Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadikan seseorang wajib membayar zakat. Berikut adalah syarat-syarat tersebut: Hikmah Melakukan Zakat Melakukan zakat memiliki beberapa hikmah yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Beberapa hikmah melakukan zakat adalah: Dengan melakukan zakat, seseorang dapat memperoleh berbagai hikmah tersebut. Selain itu, melakukan zakat juga merupakan salah satu bentuk ibadah dan pengabdian kepada Allah SWT.

Pengertian Zakat Read More »

Puasa sunah Rasulullah

Tahukah kamu apa saja amalan puasa sunah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi Muhammad SAW? Seperti yang kita ketahui bersama, dalam ajaran Islam banyak sekali anjuran-anjuran tentang puasa sunnah. Bahkan Nabi Muhammad SAW memberikan beberapa anjuran agar kita tidak boleh meninggalkan puasa sunnah meskipun itu hukum sunnah. Pasalnya, sebagian orang berpikir, mengapa harus melakukannya, bukankah itu perintah sunnah? Salah satu alasan mengapa ada anjuran untuk melaksanakan amalan sunnah, amalan tersebut seringkali memiliki prioritas yang buruk, namun ternyata mengabaikan keutamaan ini sangat mahal. Salah satu manfaat yang akan kita dapatkan saat berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah adalah Allah akan mengampuni dosa-dosa kita yang telah lalu dan yang akan datang selama 1 tahun. Oleh karena itu, tidak heran jika Nabi Muhammad menganjurkan umatnya untuk melakukan beberapa amalan puasa sunnah.  Rasulullah SAW melakukan berbagai jenis puasa selama hidupnya, termasuk di antaranya: demikian informasi yang bisa saya sampaikan tentang puasa sunah yang sering di lakukan rasulullah

Puasa sunah Rasulullah Read More »