TATA CARA HAJI & UMROH

tata cara haji dan umroh

Haji dan umrah merupakan salah satu ibadah mulia bagi umat Islam. Seperti diketahui, haji masuk ke dalam rukun Islam yang kelima. Sedangkan, umrah adalah salah satu ibadah yang sunnah untuk dilakukan namun tetap memiliki banyak keistimewaan.

Tata cara haji dan umrah dilakukan sesuai dengan rukun dan sunnah yang telah ditetapkan. Ibadah haji hanya bisa dilakukan antara tanggal 1 Syawal hingga 13 Zulhijah. Berbeda dengan haji, ibadah umrah bisa dilakukan sewaktu-waktu. Kecuali pada hari tertentu yakni hari Arafah pada 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik pada tanggal 11, 12, 13 Zulhijah.

Tata Cara Haji

Adapun tata cara haji yang sesuai dengan rukun dan sunnah adalah sebagai berikut:

1. Sebelum tanggal 8 Dzulhijjah, semua jamaah haji mulai untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjidil Haram (Makkah).

2. Tanggal 8 Dzulhijjah, disebut dengan hari tarwiyah. Para jama’ah haji menyiapkan bekal secukupnya untuk menuju mina dan padang arafah. Karena kedua tempat tersebut tidak ada sumber air.

3. Jamaah haji melakukan ihram untuk ibadah haji, dimulai dengan mandi, memakai wewangian serta mengenakan pakaian ihram, sambil ber-talbiyah mengucapkan.

4. Berangkat menuju Mina dan setelah di Mina, mereka mendirikan salat zuhur, asar, maghrib dan isya serta salat subuh. Setiap salat dikerjakan pada waktunya, namun salat yang jumlah rakaatnya empat diqashar sehingga menjadi dua rakaat. Para jamaah tetap berada di Mina hingga matahari terbit pada tanggal 9 Dzulhijjah.

5. Tanggal 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji menuju ke padang Arafah untuk melakukan wukuf. Tata cara wukuf yaitu dimulai dengan mendengarkan khotbah wukuf, dilakukan dengan shalat jama’ taqdim. Di mana dapat dilakukan berjamaah atau sendirian. Saat wukuf juga disarankan memperbanyak istighfar, zikir, dan doa.

6. Waktu wukuf di arafah mulai dari terbit fajar 9 dzulhijah hingga terbit fajar tanggal 10 dzulhijah. Wukuf adalah salah satu rukun Haji yang wajib untuk dilakukan. Barang siapa yang melakukan wukuf pada waktu tersebut meski sebentar, maka ia dianggap telah mengerjakan wukuf dan hajinya sah.

7. Tanggal 9 Dzulhijjah malam, semua jamaah haji menuju ke Muzdalifah untuk mabit (bermalam di muzdalifah) dan mengambil batu untuk melontar jumroh secukupnya.

Tata Cara Umrah

Sementara itu, berikut tata cara umrah yang bisa dilakukan:

Menuju Masjidil Haram

1. Dalam perjalanan, memperbanyak bacaan kalimat talbiyah yang selalu diucapkan Rasulullah SAW ketika umrah dan haji.

Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaik Laa Syarika Laka Labbaik. Innal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulk Laa Syarika Lak

2. Akhir waktu membaca talbiyah untuk umrah adalah saat akan memulai thawaf.

Thawaf

3. Sebelum masuk Masjidil Haram, jamaah dianjurkan berwudhu terlebih dahulu. Jamaah boleh masuk Masjidil Haram melalui pintu mana saja, tetapi dianjurkan mengikuti contoh Rasulullah SAW yang masuk melalui pintu Babus Salam atau Bani Syaibah.

4. Saat masuk Masjidil Haram, disarankan untuk mengucap doa

Bismillah Wash Sholatu Was Salamu ‘Ala Rasulullah. Allahummaftahli Abwaba Rahmatika

Artinya: “Dengan nama Allah, shalawat dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.”

5. Setelah itu turun dan terus menuju tempat thawaf (mataf). Jamaah mulai thawaf dari garis lurus (area dekat Hajar Aswad) antara pintu Kabah dan tanda lampu hijau di lantai atas Masjidil Haram.

6. Di sini jamaah diberi pilihan antara lain

sebagai berikut:

– Taqbil yaitu mencium Hajar Aswad

– Istilam dan Taqbil yakni mengusap, meraba, dan mencium Hajar Aswad

– Istilam adalah mengusap Hajar Aswad dengan tangan atau sesuatu benda yang kita pegang, kemudian benda tersebut dicium

– Melambaikan tangan atau benda yang kita pegang 3 kali, tidak dicium tetapi mengucapkan Bismillah, Allahu Akbar (Dengan nama Allah, Allah Maha Besar)

– Salah satu pilihan ritual ini dilakukan setiap kali melewati Hajar Aswad dan Rukun Yamani pada putaran satu hingga tujuh.

– Pada putaran 1-3 jamaah pria dianjurkan untuk lari-lari kecil. Sedangkan pada putaran 4-7 dengan jalan biasa. Sementara untuk tata cara umrah wanita tidak ada lari-lari kecil saat melakukan thawaf.

– Sepanjang thawaf, membaca doa saat berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad. Doa saat thawaf yang selalu dibaca oleh Rasulullah SAW adalah doa sapu jagad:

Rabbana Atina Fiddunya Hasanatan Wa Fil Akhirati Hasanata Wa Qina ‘Adzabanar

Artinya:”Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *