Menjaga Lisan
Menurut ajaran Islam, pentingnya menjaga lisan dan berbicara dengan baik adalah sangat penting karena berdampak pada kebaikan dan keburukan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Beberapa hal yang menunjukkan menurut Islam adalah:
- Menjaga lisan dapat mencegah dari berkata-kata yang buruk dan merugikan orang lain. Islam sangat menekankan tentang pentingnya menghindari berkata-kata yang tidak baik dan merugikan orang lain, seperti gosip, fitnah, dan mencaci maki.
- Menjaga lisan juga dapat membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Dalam Islam, menjaga hubungan baik dengan orang lain merupakan suatu kewajiban. Salah satu cara untuk menjaga hubungan baik adalah dengan menjaga lisan dan berkata-kata dengan baik.
- Menjaga lisan juga dapat meningkatkan kualitas ibadah. Dalam Islam, ibadah tidak hanya terbatas pada shalat dan puasa, tetapi juga termasuk perilaku dan sikap dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menjaga lisan dan berbicara dengan baik, maka akan meningkatkan kualitas ibadah seseorang.
- Menjaga lisan juga dapat memperbaiki diri dan menghindari dosa. Dalam Islam, dosa yang disebabkan oleh perkataan sangat besar dan berdampak pada kehidupan akhirat. Dengan menjaga lisan, seseorang dapat menghindari dosa dan memperbaiki diri.
Dalam kesimpulan, menjaga lisan menurut Islam sangat penting karena dapat mencegah dari berkata-kata yang buruk dan merugikan orang lain, membangun hubungan yang baik dengan orang lain, meningkatkan kualitas ibadah, dan memperbaiki diri serta menghindari dosa.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari mengatakan bahwa keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lidahnya. Penting untuk merawat gigi Anda. Karena kata-kata ibarat pisau jika di salah gunakan akan melukai banyak orang.
Nabi SAW bersabda:
سلامة الإنسان في حفظ اللسان
“Keselamatan manusia bergantung pada kemampuannya untuk tetap diam.”(HR.al-Bukhari).
Dalam riwayat lain tercatat:
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hariakhir, hendaklah ia berbicara dengan baik atau diam; tamunya.”(HR Bukhari dan Musulman)
BAHAYA MULUT
Adapun lidah yang tidak dihias dengan cahaya iman dan akal yang sempurna, maka ia akan melakukan apa yang biasa disebut bahaya lisan, sebagai berikut:
- Poussiereux(berbohong)
Berbohong adalah salahsatu bahaya yang muncul dari kata-kata. Quele adalah kejahatan, karena dapat merusak tatanan sosial dan prasejarah. Demikian pula Rasulullah SAW; berbicara:
“Barangsiapa berdusta atas namaku, akan dibangunkan baginya rumah di Neraka Jahannam” (H.R. Muslim).
- Su’udhon (ideburuk)
Su’udhon atau prasangka adalah perbuatan yang timbul dari kata-kata. Tidak akan pernah ada prasangka terhadap siapapun, jika bahasanya tidak berbicara. Salah menilai seseorang sangat ditegur oleh Islam, baik prasangka terhadap Allah maupun prasangka terhadap manusia lainnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:
Ituberarti:
“Wahai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan pikiranjahat, bahkan sebagian pikiran buruk adalah dosa dan jangan mencari kesalahan orang lain…”(Q.S.Al Hujuraat:keduabelas)
- Rumor(omongkosong)
Gosip atau gosip berarti berbicara dibelakang punggung seseorang. Keburukan orang yang sedang kita bicarakan, apakah itu ada hubungannya dengan kondisinya atau keluarganya, tubuhnya atau akhlaknya (karakter). Bergosip atau berbicara dibelakang sangat dilarang dalam Islam, karena sama saja dengan merusak citra seseorang. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:
Artinya:
Dan beberapa dar iAnda tidak mengunjungi orang lain. Adakah yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu saja Anda merasa jijik dengannya. Dan takut akan Tuhan. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang” (Q.S.Al-Hujaraat:keduabelas).
- Namimah (mengadu domba)
Namimah bertengkar dan mengadukan perkataannya kepada orang lain dengan maksud untuk saling bertengkar. Pengaduan bukanlah kata-kata sembarangan yang mengandung rahasia orang lain yang bila disebarkan orang lain tidak akan suka dan marah.
- Banyak bicara
Banyak kata adalah kata yang berlebihan, seperti menyela kata yang tidak penting. Karena kata-kata penting dan berkualitas hanya bisa didapatkan dengan membuatnya singkat, padat, padat dan mudah dipahami. Larangan berbicara ini sesuai dengan firman Allah SWT:
Artinya:
“Tidak ada kebaikan pada sebagianbesarbisikan mereka, kecuali bisikan orang-orang yang menyuruh (manusia) untuk beramal,berbuat kebaikan, atau mendamaikan manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, Kami akanmemberinya pahala yang besar. (Q.S.An Nisaa’:114)
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sangat pentingnya menjaga lisan. Akibat dari tidak mengontrol ucapan yang berbahaya akan mengakibatkan putusnya hubungan. Semoga kita terbebas dari bahaya lisan tersebut dan dalam lindungan Allah SWT. Amin Allohuma Amin