Pengertian Zakat

Pengertian zakat
Ilustrasi Zakat

Pengertian zakat adalah ibadah yang ada dalam rukun Islam. Bagi setiap muslim yang mapan atau mampu secara finansial, dia wajib membayar zakat kepada mereka yang membutuhkan. Dalam Al-Qur’an, Zakat disebutkan berkali-kali. Lalu apa itu yang dimaksud dengan zakat? Apa saja jenis zakat dan prinsipnya?, dan Apa saja hukum dan syarat membayar zakat? serta apa saja hikmah membayar zakat? 

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang zakat, lihat artikel di bawah ini. 

Pengertian Zakat

Zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim yang mampu untuk menyisihkan sebagian dari harta kekayaannya untuk diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti fakir miskin, janda, anak yatim, dan sebagainya. Secara harfiah, zakat berarti “pembersihan” atau “peningkatan”, yang dalam konteks agama Islam, berarti membersihkan harta dari sifat-sifat yang negatif dan meningkatkan nilai spiritual seseorang melalui berbagi dengan sesama. Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam dan menjadi salah satu kewajiban bagi setiap Muslim yang memiliki harta yang mencapai nisab (jumlah tertentu) dan telah mencapai masa haul (setahun sekali).

Hukum Zakat

Hukum zakat dalam agama Islam ialah fardhu atau wajib, yang artinya harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu. Hukum zakat ini berdasarkan pada ayat Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 177, yang menyatakan bahwa “Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. Dan zakat itu adalah suatu kewajiban yang ditentukan oleh Allah bagi orang-orang yang memiliki harta.”

Jenis-Jenis Zakat

Zakat dibagi ke dalam dua bagian, yaitu zakat harta benda (zakat mal) dan zakat badan (zakat fitrah), Berikut pengertiannya:

  • Zakat Maal:

Jenis zakat yang paling umum adalah zakat maal atau zakat harta. Zakat Maal adalah zakat yang dikenakan pada harta kekayaan atau harta benda yang dimiliki oleh seorang muslim yang telah mencapai nisab (batas minimal harta yang harus dipenuhi agar wajib membayar zakat) dan telah mencapai haul (sudah melewati satu tahun hijriyah).

  • Zakat Fitrah

Zakat fitrah ialah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang Muslim pada saat hari raya Idul Fitri sebagai tanda syukur atas nikmat Allah SWT yang diberikan selama bulan Ramadan. Zakat fitrah biasanya dalam bentuk makanan pokok seperti beras atau gandum.  Besarnya zakat fitrah per orang adalah satu sha’ atau setara dengan 3,5 liter atau sekitar 2,5 kg bahan makanan pokok. 

Baca Juga: Amalan Zakat Fitrah

Syarat Melakukan Zakat

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menjadikan seseorang wajib membayar zakat. Berikut adalah syarat-syarat tersebut:

  1. Muslim: Hanya orang Islam yang diwajibkan membayar zakat.
  2. Merdeka: Orang yang harus membayar zakat harus merdeka atau bebas dari perbudakan. Orang yang hidup sebagai budak tidak wajib membayar zakat.
  3. Baligh: Orang yang harus membayar zakat harus telah mencapai usia baligh atau dewasa. Pada umumnya, usia baligh dianggap mencapai 15 tahun pada anak laki-laki dan 9 tahun pada anak perempuan.
  4. Berakal: Orang yang harus membayar zakat harus berakal atau mampu memahami arti dan hukum zakat.
  5. Mempunyai harta: Orang yang memiliki harta yang melebihi nisab (jumlah tertentu) dan telah mencapai masa haul (setahun sekali) wajib membayar zakat. Nisab zakat tergantung pada jenis harta yang dimiliki dan berbeda-beda untuk tiap jenisnya.
  6. Harta yang dikelola: Orang yang harus membayar zakat harus memiliki harta yang dikelola atau dimiliki secara pribadi. Harta yang dipinjam atau yang dimiliki sebagai wakaf tidak termasuk dalam penghitungan zakat.

Hikmah Melakukan Zakat

Melakukan zakat memiliki beberapa hikmah yang sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim. Beberapa hikmah melakukan zakat adalah:

  1. Menjaga Kebersihan Jiwa: Melakukan zakat membantu membersihkan jiwa dari sifat kikir dan tamak. Sifat tersebut dapat menghalangi seseorang untuk melakukan kebaikan dan berbuat sesuai dengan tuntunan agama.
  2. Meningkatkan Kesadaran Sosial: Dengan melakukan zakat, seseorang menjadi lebih sadar dan peka terhadap kondisi orang-orang yang membutuhkan bantuan. Hal ini dapat membantu meningkatkan solidaritas sosial di masyarakat.
  3. Mengurangi Ketimpangan Ekonomi: Melalui zakat, harta yang dimiliki orang yang berkecukupan dapat digunakan untuk membantu meringankan beban orang-orang yang kurang mampu secara ekonomi. Hal ini dapat membantu mengurangi ketimpangan ekonomi yang ada di masyarakat.
  4. Membangun Kemandirian Masyarakat: Zakat juga dapat membantu masyarakat untuk menjadi lebih mandiri dalam mengembangkan potensi dan kemampuan mereka. Zakat dapat dimanfaatkan untuk membantu membangun infrastruktur, memberikan beasiswa, dan lain-lain yang dapat membantu masyarakat untuk mandiri.
  5. Meningkatkan Kualitas Hidup: Melalui zakat, orang yang membutuhkan dapat mendapatkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka dan memberikan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Dengan melakukan zakat, seseorang dapat memperoleh berbagai hikmah tersebut. Selain itu, melakukan zakat juga merupakan salah satu bentuk ibadah dan pengabdian kepada Allah SWT.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *